Cara Budidaya Jamur Merang

Cara Budidaya Jamur Merang – Jamur merang jenis jamur konsumsi yang digemari masyarakat.

Harga jamur ini cukup stabil, sehingga prospektif untuk dibudidayakan.

Apa sulit budidaya jamur ini? Tentu tidak.

Jamur merang tumbuh dengan baik di Asia Timur dan Tenggara yang beriklim tropis atau sub tropis.

Bagaimana cara menanam jamur ini agar tumbuh dengan baik?

Maka itu pada artikel ini akan berbagi pengetahuan cara budidaya jamur merang yang benar hingga tumbuh dengan baik dan hasil panen yang baik pula.

Apa Manfaat Jamur Merang

Sebelum membahas mengenai cara menanam jamur merang …

Kita bahas apa manfaat dari jamur merang ini …

Berikut beberapa manfaat yang ada pada jamur merang:

1. Mencegah Penyakit Jantung Dan Kanker

Pada jamur merang terdapat kandungan selenium yang cukup besar dibandingkan jenis jamur lain.

Selenium merupakan antioksidan yang melawan stress oksidatif, hingga membantu melindungi tubuh Anda dari berbagai kondisi kronis seperti penyakit jantung dan kanker

2. Mengatasi Radikal Bebas

Jamur merang memiliki kandungan selenium, merupakan antioksidan yang akan mecegah radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas sendiri sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. Untuk mencegah kerusakan, tubuh membutuhkan antioksidan.

3. Memperkuat Tulang

Seperti jenis jamur lain, pada jamur merang juga terdapat kandungan fosfor yang dapat meningkatkan kesehatan tulang dan otot.

Selain kandungan fosfor, jamur merang juga mengandung zat besi yang bagus untuk pertumbuhan dan memperkuat tulang serta otot.

4. Baik Untuk Penderita Diabetes

Kandungan pada jamur merang diyakini dapat mengontorol gula darah.

Dilansir dari laman mushrooms.ca bahwa jamur memiliki serat larut makanan yang diayakini dapat mengontrol kandungan gula dalam darah dan disarankan untuk penderita diabetes mengonsumsi 25-35 gram serat jamur.

Selain itu, kandungan karbohidrat pada jamur merang cukup sedikit sehingga cukup aman bagi penderita diabetes. Artinya jika sedikit karbohidrat, tidak akan menaikkan gula dalam darah yang signifikan.

Cara Budidaya Jamur Merang

Harga jamur merang cukup stabil. Sehingga prospek untuk dibudidayakan dan Anda tekuni untuk dijadikan usaha yang menguntungkan.

Untuk mecoba budidaya tumbuhan jamur ini bisa dimulai dalam skala kecil dahulu.

Apa saja yang diperlukan dan disiapkan, bisa Anda simak uraian berikut ini:

1. Cara Memilih Lokasi Budidaya Jamur Merang

Tentukan lokasi yang tepat untuk budidaya jamur merang ini.

Berikut faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan lokasi:

  • Lokasi sesuai dengan syarat utama tumbuh jamur yaitu pada suhu 30–35°C. Sangat sesuai dibudidayakan di dataran rendah.
  • Pilih lokasi yang jauh dari pabrik atau pembuangan limbah berbahaya untuk menghindari hama, penyakit dan kontaminasi senyawa berbahaya. Jamur memiliki kemampuan menyerap logam berat walaupun kosentrasinya kecil
  • Untuk hemat biaya tempat budidaya dekat dengan bahan baku.
  • Dekat dengan sumber air yang bersih tidak tercemar. Hal ini penting saat pembuatan media dan masa pembentukan tubuh buah.
  • Tempat mudah diakses intalasi listrik. Listrik dibutuhkan untuk memompa air, membantu proses sirkulasi udara dan penerangan.

2. Menyiapkan Rumah Jamur (Kumbung)

Setelah pemilihan lokasi ditentukan, selanjutnya adalah membuat kumbung atau rumah jamur.

Rumah jamur dibangun semi permanen …

Menggunakan bahan yang sederhana agar mudah dipindahkan dan lebih hemat biaya.

Kumbung semi permanen ini cocok untuk usaha budidaya jamur skala kecil dan menengah.

Berikut manfaat dan tujuan pembuatan kumbung:

  • Melindungi jamur dari kondisi luar yang kurang mendukung, seperti angin yang terlalu kencang.
  • Memudahkan untuk mengatur suhu di dalam kumbung.
  • Menghemat lahan karena dapat disusun dengan rak.
  • Saat budidaya tidak tergantung musim.

Dan bagian-bagian dari rumah kumbung adalah sebagai berikut:

  • Permukaan lantai kumbung disemen agar mudah menjaga kebersihan. Apabila tidak disemen sebaiknya tanah dilapisi pasir dan kapur.
  • Rangka rumah dari bambu, dindingnya dari anyaman bambu dan dilapisi plastik. Hal ini untuk menstabilkan suhu dalam kumbung. Untuk bagian luar dilapisi Stereform.
  • Pada budidaya jamur merang proses sterilisasi di dalam kumbung. Maka dalam kumbung perlu pipa-pipa yang diberi lobang dengan jarak 20 cm. Kegunaan pipa untuk mengalirkan uap air panas saat proses sterilisasi.
  • Untuk atap dipilih atap rumbia dan dilapisi plastik pada bagian dalamnya.
  • Untuk mengatur sirkulasi udara, kumbung harus dilengkapi dengan ventilasi berupa jendela.

Berikut contoh gambar rumah kumbung masih dalam proses 80 persen:

cara budidaya jarum merang
Rumah Kumbung

3. Peralatan yang Diperlukan

Mengenai kebutuhan peralatan dalam budidaya jamur merang, tentu disesuaikan dengan skala usaha.

Dalam usaha jamur ini dibagi menjadi 3 skala yaitu:

  1. Skala Kecil; hanya menggunakan satu kumbung (4 x 7 m2). Dengan kapasitas produksi 200 – 250 kg (Total produksi)
  2. Skala Menengah; menggunakan 2 – 5 kumbung dengan kapasitas produksi 400 -1250 kg (Total produksi)
  3. Skala Besar; menggunakan lebih dari 5 kumbung dan produksi lebih dari 1250 kg.

Untuk usaha jamur skala kecil dan sedang memerlukan peralatannya yang sama yaitu sebagai berikut:

  • Sekop, sekop garpu, terpal plastik dan parang untuk menyiapkan media.
  • Drum sebagai penyimpan air, bahan bakar minyak dan kompor semawar untuk proses sterilisasi
  • Sprayer untuk pengabutan dan pemeliharaan
  • Pisau dan keranjang untuk membersihkan jamur setelah dipanen
  • Timbangan untuk mengukur berat sarana produksi dan hasil panen
  • Thermometer untuk mengukur suhu dan hygrometer untuk mengukur kelembapan

4. Pembuatan Kompos

Pengomposan ini untuk mengaktifkan mikroflora termofilik.

Yakni bakteri dan fungi untuk merombak selulosa, hemiselulosa, serta lignin sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur.

Selama proses pengomposan akan menimbulkan panas yang akan mematikan organisme pesaing yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur.

Bahan baku untuk media pertumbuhan jamur yaitu jerami.

Jerami yang dipadukan dengan ampas aren, ampas tebu, kardus bekas, enceng gendok yang dikeringkan atau kapas bekas dari pemintalan benang.

Serta bahan tambahan lain yang diperlukan antara lain;

  • Bekatul; sebagai sumber karbohidrat.
  • Kapur; untuk menetralkan media.
  • Kotoran ayam; untuk menambah kadar nitrogen dalam media.

Berikut komposisi campuran untuk produksi jamur merang 450 Kg:

Bahan  Volume Satuan
Jerami kering 2 Ton
Bekatul 40 Kg
Kapur 300 Kg
Kapas bekas pemintalan 300 Kg
Urea 2 Kg
Kotoran ayam 100 Kg

Sebaiknya proses pengkomposan dilakukan dalam ruangan beratap, dengan dinding atau tanpa dinding. Dan lantai dasar kondisi sudah disemen atau bila masih tanah sebaiknya dilapisi terpal / plastik.

Selanjutnya bahan-bahan di atas dibagi dua. Satu bagian dikomposkan tersendiri (media utama). Dan satu bagian lagi diberi media tambahan lalu dikomposkan (media utama+media tambahan).

Setelah dua bagian tersebut selesai dikomposkan, kemudian dicampur secara merata.

Untuk alur proses media kompos (Media Utama) seperti berikut:

cara budidaya jamur merang
Alur Proses Pengomposan Media Utama

Untuk media tambahan sebaiknya dikomposkan sendiri, tetapi dalam waktu bersamaan.

Tujuan dari media tambahan ini untuk meningkatkan produksi.

Cara Pembuatan Media Tambahan adalah sebagai berikut:

  • Ampas aren, pupuk ayam dicampur kapur sebanyak 5 kg diaduk sampai merata, kemudian siram dengan air.
  • Setelah media disiram, kemudian tutup dengan terpal / plastik dan diamkan selama 7 – 30 hari.
  • Media yang sudah dipermentasikan kemudian dibalik dan ditambahi dedak 50 – 75 kg dicampur aduk hingga merata.
  • Kemudian disiram lagi dengan air 20 – 30 liter.
  • Selanjutnya media ditutup kembali dan diamkan selama 3 hari.

Proses pengkomposan media utama+media tambahan tidak berbeda dengan pengkomposan media utama. Perbedaannya pada lapisan jerami (di atasnya) diberi kapas atau ampas aren (media tambahan).

Ciri-ciri jerami telah menjadi kompos adalah:

  • Tidak berbau amoniak
  • Warna kompos coklat sampai hitam
  • Teksturnya lunak
  • kadar airnya 65 % diukur dengan cara memijatnya, bila terasa basah tetapi tidak menetes berarti kadar air sudah sesuai
  • pH kompos 7 – 7,5

5. Proses Sterilisasi Kumbung Jamur Merang

Media yang sudah dikomposkan selanjutnya disusun dalam rak dengan tebal 20 cm untuk proses sterilisasi. Proses ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan pertumbuhan jamur.

Proses sterilisasi dilakukan dengan cara mengalirkan uap air panas selama 8 jam dengan suhu 70° ke dalam kumbung yang telah diisi media.

Sebaiknya saat proses sterilisasi tiap celah kumbung ditutup rapat dengan plastik.

Gambar Proses Sterilisasi Budidaya Jamur Merang

6. Penanaman Bibit Jamur Merang

Setelah proses sterilisasi selesai. suhu kumbung dibiarkan hingga turun 30°.

Setelah itu segera lakukan penanaman bibit, hal ini untuk mencegah tumbuhnya jamur kontaminan.

Penanaman dengan cara menebarkan bibit siap semai ke permukaan dan lapisan tengah media. Bibit 300 Gr bisa untuk media 1 meter persegi.

Kepadatan bibit tidak berpengaruh terhadap hasil, tetapi berpengaruh pada penekanan pertumbuhan cendawan atau jamur kontaminan.

Selain dengan kepadatan bibit, untuk menekan pertumbuhan cendawan kontaminan bisa dengan cara men-sterilkan peralatan dan tangan para pekerja penanam dengan alkohol.

7. Penumbuhan Tubuh Buah Jamur Merang

Setelah penanaman bibit. Tahap selanjutnya yaitu masa inkubasi, dimana masa proses penumbuhan miselium.

Pada masa inkubasi ini sebaiknya kumbung ditutup rapat, karena hanya butuh sedikit oksigen, dan suhu ruangan kumbung dipertahankan pada suhu 30 – 35° C.

Pengontrolan suhu dan pemeriksaan kontaminan harus selalu dilakukan. Apabila terjadi kontaminasi pertumbuhan cendawan atau jamur lain pada media segera dibuang.

Pada hari ke empat dari pemberian bibit, awal masa generatif yaitu masa penumbuhan calon tubuh buah. Pada fase ini jendela dibuka agar cahaya dan sirkulasi udara dapat berjalan baik.

Hal ini untuk memacu terbentuknya tubuh buah yang membutuhkan karbondioksida kurang dari 0,05 – 0,08 %.

Kelembapan yang dibutuhkan saat penumbuhan tubuh buah sekitar 80 – 90 %. Diukur dengan melihat tingkat kebasahan media.

Media tidak boleh kering dan tidak boleh terlalu basah. Pada saat media ditekan tidak meneteskan air.

8. Cara Pemanenan Jamur Merang

Apabila kondisi media dan lingkungan cukup baik, jamur dapat dipanen pada hari ke 10 hingga ke 14 sejak awal penanaman bibit.

Jamur merang yang dipanen adalah jamur stadium kancing. Jamur merang yang payungnya sudah mekar tidak disukai oleh konsumen, maka itu usahakan memanen dengan tepat waktu.

Saat pemetikan panen harus hati-hati agar tidak merusak miselium atau calon tubuh buah yang lain.

Panen dapat dilakukan pada waktu pagi dan sore selama tiga hari berturut-turut.

Setelah seminggu kemudian jamur merang dapat dipanen lagi.

Selama dua periode, hasil panen yang diperoleh sekitar 25 – 40% dari total produksi dan pemanena dapat berlangsung selama satu bulan.

Kuantitas panen sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit, kualitas media, proses sterilisasi dan kondisi lingkungan. Setelah dipanen sebaiknya jamur merang segera dipasarkan. Pada suhu kamar jamur merang hanya bertahan 1 – 2 hari dan pada lemari pendingin bisa 3 – 4 hari.

Demikian artikel mengenai usaha jamur merang yang masih cukup prospektif, lain kesempatan akan membahas cara budidaya jamur tiram.

Cara Budidaya Jamur Merang