Olahraga Renang: Sejarah, Fasilitas Penunjang dan Berbagai Gaya renang

sejarah olahraga renang

Berenang merupakan kegiatan di air dengan cara menggerakan tangan dan kaki. Kegiatan ini sangat menyehatkan, seluruh anggota tubuh bergerak dan melatih pernafasan kita. Selain sekedar rekreasi atau melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari, berenang merupakan salah satu cabang olahraga di air yaitu Olahraga Renang.

Dalam olahraga renang, yang diperlombakan adalah kecepatan melintas di air dalam mencapai finis. Perenang yang menang adalah atlet yang menyelesaikan jarak lintasan dengan cepat.

Bagaimana kegiatan melintas di air dengan cara menggerakan tangan dan kaki menjadi salah satu olahraga di air, tentu ada sejarahnya bukan? Dan olahraga renang ini sudah sering dilombakan secara Internasional maupun lingkup Nasional.

Untuk perlombaan renang tingkat internasional, peraturan lomba ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Sedangkan lingkup Nasional diatur oleh Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), merupakan induk organisasi cabang olahraga renang Indonesia.

Ada beberapa gaya dalam renang yang sering dilombakan, antara lain gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu dan gaya punggung. Masing-masing gaya renang tersebut memiliki perbedaan, akan dibahas pada artikel ini.

Sejarah Singkat Olahraga Renang

sejarah singkat renang

Kegiatan berenang sudah ada sejak zaman prasejarah. Dengan bukti tertuanya, ditemukannya pada lukisan dinding goa “Goa Perenang” yang menceritakan tentang perenang-perenang pada zaman batu. Goa perenang ada di Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya.

Sedangkan kegiatan perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800, setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta renang menggunakan Renang Gaya Dada. Pada tahun 1896, olahraga renang menjadi salah satu cabang olahraga Olimpiade Athena. Dan pada tahun 1900, renang gaya punggung dimasukan sebagai nomor baru renang olimpiade.

Fasilitas dan Peralatan Perlombaan Olahraga Renang

manfaat olahraga renang

Untuk menunjang kegiatan perlombaan renang perlu adanya fasilitas-fasilitas dan peralatan agar perlombaan renang bisa berjalan. Tanpa ada fasilitas-fasilitas perlombaan olahraga renang kurang berjalan baik. Apa saja fasilitas dan peralatan tersebut, simak penjelasan dibawah ini :

1. Kolam Renang

Untuk fasilitas pertama yaitu kolam renang, harus memenuhi standar yang sudah ditentukan. Standar untuk perlombaan Olimpiade, spesifikasi dari FINA ditetapkan dengan panjang lintasan kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.

Dengan kedalaman minimum 1,35 m mulai dari 1 m lintasan pertama hingga paling sedikit 6 m, terhitung mulai dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum bagian lainnya yaitu 1 m. Dinding kolam renang harus vertikal dan membentuk sudut 90 derajat terhadap permukaan air dan dasar kolam.

2. Lintasan

Panjang Lintasan (Lane) yaitu 50 meter, dengan lebar 2,5 meter. Untuk perlombaan Olimpiade terdapat 8 lintasan. Sementara untuk kejuaraan dunia terdapat 10 lintasan. Jumlah tali lintasan yaitu 9 buah pada kolam renang 8 lintasan, dengan diameter tali 10-15 cm dan terbuat dari bahan karet. Warna tali lintasan yaitu hijau, biru dan kuning.

Penempatan perenang pada lintasan ditentukan berdasarkan catatan waktu pada saat babak penyisihan (heat). Perenang yang tercepat diunggulkan, pada lintasan ganjil ditempatkan ditengah.

Sedangkan pada 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan pada lintasan nomor 4. Untuk perenang-perenang dengan catatan waktu dibawahnya, berurutan menempati lintasan sebagai berikut; 5,3,6,2,7,1 dan 8.

3. Pengukur Waktu

Saat perlombaan renang berlangsung, baik perlombaan internasional maupun perlombaan yang penting, atlet mencatatkan waktunya secara otomatis pada papan pengukur waktu. Papan sentuh pengukur waktu otomatis ini harus terpasang di kedua sisi dinding kolam. Ketebalan papan ukur ini hanya 1 centimeter.

4. Balok Start

Ketinggian balok start sekitar 0,5 meter hingga 0,75 meter dari permukaan air. Dan dengan ukuran 0,5 x 0,5 meter, pada bagian atas dilapisi dengan bahan anti licin, serta kemiringan balok start tidak boleh lebih dari 10 derajat.

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

Demikian 4 peralatan / fasilitas yang harus tersedia dalam perlombaan renang, baik tingkat internasional maupun nasional.

4 Macam Gaya Dalam Olahraga Renang

peraturan renang

Saat berekreasi renang untuk sekedar melepaskan kepenatan, orang berenang dengan gaya dada, gaya bebas, gaya punggung dan gaya kupu-kupu. Dan gaya renang yang sering diperlombakan adalah gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu.

Mengenai Penjelasan lebih lanjut tentang gaya dalam dalam olahraga renang, bisa Anda simak pada masing-masing pembahasan dibawah ini :

1. Gaya Bebas Olahraga Renang

pengertian renang gaya bebas
Renang gaya Bebas

Berenang gaya bebas akan melaju lebih cepat dibandingkan gaya renang lainnya. Gaya bebas dimana posisi dada menghadap ke permukaan air, dan kedua lengan dikayuh kedepan secara bergantian, sedangkan kedua kaki dicambukan ke atas dan kebawah secara bergantian. Posisi wajah menghadap ke permukaan air, dan mengambil nafas saat lengan mengayuh keluar dari air, dimana posisi badan saat miring ke kanan dan ke kiri.

Dalam nomor perlombaan gaya bebas, atlet diperbolehkan menggunakan gaya apa saja, kecuali gaya punggung, gaya kupu-kupu dan gaya dada. Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam perlombaan renang kategori gaya bebas ini.

Jarak tempuh lintasan dalam perlombaan gaya bebas ini, untuk putri yaitu; 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m. Sedangkan untuk putra yaitu; 1500 m.

2. Gaya Kupu-kupu

peraturan renang

Gaya renang kupu-kupu sering diperlombakan dalam olimpiade maupun lomba-lomba resmi lain, baik tingkat Internasional maupun Nasional. Nomor perlombaan gaya kupu-kupu dengan jarak lintasan, yaitu; 50 m, 100 m, 200 m.

Melihat pada gerakan kakinya, gaya renang ini dikenal juga dengan gaya renang dolphin atau lumba-lumba. Renang gaya kupu-kupu ini memerlukan tenaga yang besar dari perenang, dibandingkan dengan gaya-gaya renang lainnya.

Kecepatan melaju dalam lintasan air, diperoleh dengan mengayuh keduan lengan secara bersamaan, serta kombinasi dorongan gerakan kaki secara bersamaan pula. Dalam gaya kupu-kupi ini dibutuhkan ritme gerakan yang akurat agar menghasilkan kecepatan dalam melintas di air.

3. Gaya Punggung

Renang Gaya Punggung

Gaya renang ini merupakan yang paling tua dipertandingkan, sudah diperlombakan sejak zaman dahulu saat olimpiade tahun 1900. Gaya ini dilakukan dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air, dan mengayuh kedua lengan tangan secara bergantian, gerakan kaki dan tangan sama seperti gaya bebas.

Pada gaya punggung ini, posisi kepala menghadap ke atas jadi tidak bisa melihat ke depan, namum dengan posisi ini mudah mengambil nafas baik dari hidung dan mulut. Sikap start gaya punggung tidak sama dengan gaya renang lainnya, gaya punggung tidak berdiri dalam balok start.

Renang gaya punggung memulai start dari dalam kolam. Posisi badan menghadap dinding kolam dengan kedua tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut kaki ditekuk di antara kedua tangan, telapak kaki bertumpuan pada dinding kolam. Jarak lintasan pada nomor perlombaan gaya ini, yaitu; 50 m, 100 m, 200 m.

4. Gaya Dada

Renang Gaya Dada

Renang gaya dada ini sudah dikenal sejak zaman batu, dengan adanya bukti yang ditemukan dalam goa “Goa Perenang”, terdapat gambaran pada batu yang menceritakan para perenang dengan gaya dada.

Gaya dada sering disebut dengan gaya katak, karena mirip dengan gerakan katak sedang berenang. Posisi dada menghadap ke permukaan air, tetapi berbeda dengan gaya bebas, posisi batang tubuh tetap. Kedua tangan diluruskan menghadap ke depan, ketika kedua kaki menendang keluar. Setelah itu bergantian, kedua belah tangan dibuka ke samping seperti membelah air, agar badan melaju kedepan lebih cepat.

Pengambilan nafas dilakukan ketika kedua tangan membelah air, ketika mulut berada di permukaan air. Gerakan pengambilan nafas bisa dilakukan satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Demikian pembahasan singkat mengenai sejarah olahraga renang dan fasilitas yang harus ada sesuai standar yang ditetapkan untuk perlombaan, serta berbagai gaya renang yang ada sesuai dengan nomor perlombaan olahraga renang.

Olahraga Renang