Daya Listrik: Pengertian, Rumus Dan Contoh Perhitungan

rumus daya listrik

Listrik menjadi peranan penting dalam Industri dan Rumah Tangga.

Ketika harga tarif listrik per kwh makin tinggi maka tuntutan efisiensi penggunaan daya listrik menjadi pertimbangan utama.

Bagaimana agar konsumsi daya listrik lebih efisien penggunaannya dalam industri dan rumah tangga?

Tentu hal itu sangat berkaitan dengan penggunaan jumlah daya listrik setiap bulannya.

Apa yang dimaksud dengan Daya Listrik? Bagaiman mengontrol jumlah penggunaan setiap bulannya? Caranya tentu dengan rumus daya listrik untuk menghitung daya listrik yang terpakai.

Untuk itu bisa Anda simak ulasan berikut ini:

Apa Maksud dan Pengertian Daya Listrik?

Berdasarkan konsep usaha, DAYA adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem Tenaga Listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan usaha dan kerja.

Maka pengertian Daya Listrik yaitu jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit atau rangkaian.

Sumber utama seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.

Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik.

Kita contohkan pada lampu bohlam dan pemanas (Heater).

Pada lampu bohlam akan menyerap daya listrik dan mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan pada alat Pemanas seperti setrika atau heater akan menyerap daya listrik dan mengubahnya menjadi panas.

Bagaimana Rumus Daya Listrik?

Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower.

Horse Power merupakan satuan daya listrik, dimana 1 HP setara dengan 746 Watt atau lbft/second.

Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik. Dimana 1 watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 ampere dan tegangan 1 Volt.

Daya dinyatakan dalam P, Tegangan dinyatakan dengan V dan Arus dinyatakan dengan I.

Sehingga besarnya daya di nyatakan dengan:

P = V x I
atau
P = I2 . R
P = V2 / R

Dimana:

P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

Rumus di atas adalah untuk menghitung daya listrik pada instalasi 1 phase.

Contoh Soal Menghitung Daya Listrik

Contoh Soal Daya Listrik

Sebuah Mesin Cuci memerlukan Tegangan 220 V dan Arus Listrik sebesar 1,2 A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ?

Penyelesaiannya

Diketahui :

V = 220V
I = 1,2A
P = ?

Jawaban :

P = V x I
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.

Apa yang Dimaksud Daya Listrik 1 Phase dan 3 Phase?

Pengertian Daya Listrik 1 Phase

Listrik 1 phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan dua kawat penghantar. Kawat penghantar pertama sebagai kawat Phase (L), sedangkan kawat kedua sebagai kawat Neutral (N).

Umumnya listrik 1 phase memiliki tegangan 220-240 Volt yang digunakan oleh kebanyakan orang, biasanya untuk listrik perumahan yang dari PLN.

Untuk jaringan listrik PLN yang ada di jalan adalah listrik 3 phase, kemudian dibagikan ke perumahan. Dan yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase, karena kebutuhan perumahan tidak memerlukan daya yang besar.

Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.

Pengertian Daya Listrik 3 Phase

Listrik 3 phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground.

Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.

Bagaimana Rumus Daya Listrik 3 Phase?

Pada instalasi listrik 3 phase, untuk menghitung daya listrik menggunakan rumus yang sama dengan menambahkan nilai Cos phi x √3.

P = V x I x Cos phi x √3

  • P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
  • V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
  • I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)

Contoh Soal Daya Listrik 3 Phase:

  • Suatu instalasi listrik 3 phase dengan tegangan 380 Volt, arus terukur adalah 30 ampere untuk tiap phase, Cos phi pada instalasi listrik tersebut terukukur 0.87, maka berapa daya yang terpakai?

P = V x I x Cos phi x √3
P = 380 Volt x 30 Amp x 0.87 x 1.73
P = 17158.14 Watt

Cos phi disebut dengan faktor daya atau disebut kerugian daya akibat beban-beban yang memiliki daya harmonik. Nilai Cos phi yang baik adalah 1, seperti pada instalasi listrik phase 1.

Pada instalasi listrik phase 3 memiliki nilai Cos phi bervariasi, tergantung seberapa banyak beban dengan daya harmonik yang ditanggung oleh instalasi tersebut.

Namun sebaiknya nilai Cos phi yang terukur pada instalasi listrik phase 3 berkisar dengan nilai 0,85 – 0,95.

Semoga artikel singkat ini mengenai pengertian daya listrik beserta rumus dan perhitungan contoh soal bermanfaat bagi kita semua.

Rumus Daya Listrik