Rangkaian Lampu Kota

Rangkaian Lampu Kota – Pada kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat tentu memiliki lampu kota. Dimana lampu kota berfungsi sebagai penanda posisi kendaraan Anda supaya diketahui oleh pengendara lain.

Lampu ini dinyalakan pada saat memasuki area kota. Saat masuk waktu sore/senja. Sehingga banyak yang menyebut sebagai lampu senja. Atau dinyalakan saat cuaca tidak cerah dan kondisi jalanan agak berkabut atau hujan.

Cara kerja rangkaian lampu ini cukup sederhana. Dimana sumber daya utamanya berasal dari baterai 12V. Sama seperti pada rangkaian lampu kepala dan rangkaian lampu sein.

Tentu dengan melihat gambar rangkaiannya dan sedikit penjelasan akan mudah dipahami. Jadi bila ada masalah pada lampu kota kendaraan Anda bisa diperbaiki sendiri.

Supaya lebih mudah memahami cara kerjanya, bisa melihat detail gambar rangkaian dan penjelasannya pada ulasan berikut.

Rangkaian Lampu Kota

Pada rangkaian lampu kota terdiri dari beberapa komponen. Mulai dari baterai sebagai sumber daya utama dan relay yang berfungsi mengendalikan dan mengalirkan listrik. Dan sebelumnya terdapat sekring/fuse.

Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar rangkaian lampu kota di bawah ini.

rangkaian lampu kota
Gambar Rangkaian Kelistrikan Lampu Kota

Berikut komponen-komponen pada rangkaian lampu kota:

  1. Baterai; Sebagai sumber daya utama pada kelistrikan lampu kota. Seperti pada gambar rangkaian di atas, yaitu baterai 12V.
  2. Sekring / Fuse; Komponen ini yang memberikan proteksi keamanan saat terjadi arus pendek pada kelistrikan lampu kota.
  3. Saklar; Berfungsi untuk meyambungkan dan memutuskan arus. Atau tepatnya untuk menghidupkan dan mematikan  lampu kota.
  4. Relay; Secara garis besar berfungsi untuk mengendalikan dan mengalirkan listrik. Salah satu fungsi lainnya yaitu melindungi saklar supaya lebih awet.

Cara Kerja Kelistrikan Lampu Kota

Kelistrikannya berawal dari sumber daya utama yaitu baterai (Lihat gambar di atas).

Cara kerja lampu kota urutannya sebagai berikut:

  • Arus akan mengalir menuju dua Fuse/Sekring paralalel.
  • Kemudian arus dari satu sekring mengalir menuju saklar. Dan arus dari sekring satunya menuju ke terminal 30 relay.
  • Saat saklar dihubungkan (ON) arus akan melewati dan menuju terminal 87 dan 86. Saat arus melewati kedua terminal tersebut akan mengalami kemagnetan dan platina akan menghubungkan terminal 30 dan 87.
  • Ketika terminal 30 dan 87 terhubung arus akan melewatinya dan menuju ke lampu depan dan belakang (kanan dan kiri) akan menyala seketika.

Demikian artikel singkat ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.